Senin, 21 Februari 2011

Posisi persalinan pada ibu kala II

Dalam Jurnal penelitian "Postpartum Outcomes In supine delivery by Physicians vs Nonsupine delivery by Midwives. 2006.Penelitian ini dilakukan di dua rumah sakit yang berbeda dengan pengambilan sampel nonrandom..Sampel dalam penelitian ini adalah 198 ibu
Hasil analisis data adalah :
1.     1.  Robekan perineum
Terdapat perbedaan yang bermakna antara ibu yang posisi nonsupine dengan supine. 59 orang perineum yang utuh dengan posisi ibu melahirkan nonsupine dan 22 orang  pada posisi supine. 
Masih terdapat robekan perineum derajat 3 sebanyak 13 orang dan derajat 4 sebanyak 2 orang  pada ibu yang melahirkan posisi supine
2.     2.  Edema vulva
Kejadian Vulva edema sementara tidak mengancam jiwa hanya memberikan kenyaman pada ibu setelah melahirkan. Terdapat perbedaan bermakna antara ibu yang melahirkan supine dan nonsupine.
3.      3. Kehilangan darah pada kelahiran
Terjadi perbedaan pengeluaran darah pervaginam antara ibu melahirkan posisi supine dan nonsupine. Melahirkan posisi supine rata-rata pengeluaran darah sebanyak 358 cm3, sedang pada posisi nonsupine rata-rata pengeluaran darah 295 cm3.
 4.     4.  APGAR skore
APGAR skore di nilai segera setelah lahir. Indikator yang di nilai adalah: detak jantung, kemampuan bernafas dan aktifitas otot. Penilaian dilakukan 1 menit pertama kemudian di ulang 5 menit kemudian. Pada menit pertama didapatkan hasil ibu dengan posisi supine 8.1 dan nonsupine 8.4  dan hasil 5 menit kemudian ibu posisi supine 8.9 dan nonsupine 9.2. berdasarkan hasil statistic terdapat perbedaan antara grup yang satu dengan yang lain, dukungan setara dengan keamanan tentang posisi supine dan nonsupine tentang hasil luran janin. 
 
Temuan utama pada penelitian ini adalah
1.      Adanya peningkatan kejadian  dan  derajat robekan pada posisi supine sampai derajat 3 dan 4.
2.      Pada posisi supine kenyamanan ibu postpartum cukup terganggu karena peningkatan kejadian udema vulva.
3.      Kehilangan darah pada posisi supine lebih banyak dibandingkan posisi nonsupine
4.      Adanya perbedaan  Apgar skor , pada posisi supine dengan nonsupine. Pada posisi nonsupine didapatkan luaran yang lebih baik.

Dalam jurnal "Anal sphincter lacerations and upright delivery postures—a risk analysis from a randomized controlled trial. International Urogynecology  2006" dengan subyek penelitian adalah primipara.. Wanita yang menggunakan posisi berlutut menyandarkan kepala pada tempat tidur  atau posisi duduk dengan kepala agak tinggi minimal 60 derajat dari dasar. Supaya  randomisasi lengkap, posisi persalinan  tetap dipertahankan sampai kepala membuka pintu (krowning). Sebelum memasuki kala II, tidak ada pembatasan pada asuhan persalinan atau posisi ibu.  Pengalaman ibu dan kenyamanan dievaluasi dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan subyektif mengenai pengalaman melahirkan Data untuk kuisioner diambil pada hari ke 3 post partum. Data medis mengenai hasil persalinan diambil dari RM pasien dan partograf.  
Hasil analisa dari penelitian ini adalah
1.        Terdapat perbedaan yang tidak  bermakna pada lama persalinan antara posisi duduk dan berlutut. Berlutut 48,5 menit sedangkan yang duduk 41 menit.
2.        Posisi duduk pada persalinan dikelompokkan pada nyeri persalinan dengan level tinggi yang menimbulkan lebih banyak persepsi kala dua menjadi panjang,  meskipun lama hari perawatan dirumah sakit sama antara kedua kelompok,
3.        Kelompok posisi duduk dikelompokkan pada derajat nyeri perineum postpartum yang tinggi karena kelompok posisi duduk memiliki persepsi bahwa kala II lebih sulit dibandingkan kelompok yang berlutut.
Temuan utama penelitian ini adalah tidak ada perbedaan bermakna antara  durasi kala II persalinan pada posisi berlutut dan duduk. . Pada wanita primipara sehat, posisi berlutut pada umumnya berkaitan dengan lebih menguntungkan ibu dari segi pengalaman dan pengurangan nyeri  dibandingkan dengan posisi duduk. Posisi berlutut lebih fleksibel pada saat nyeri kontraksi, karena mampu mengalihkan tekanan pada tulang punggung bagian bawah. Pada posisi duduk derajat nyeri intrapatum lebih tinggi sehingga meningkatkan pengalaman nyeri perineum.  Pada posisi duduk karena adanya tekanan yang konstan pada dasar panggul selama kala dua dan menyebabkan udema pada jaringan. Hal ini di kombinasikan dengan penurunan kemampuan untuk menggerakkan punggung bawah dan panggul pada posisi duduk sehingga timbul persepsi perpanjangan lama persalinan dibandingkan dengan posisi berlutut meskipun tidak ada perbedaan yang bermakna sehubungan durasi kali dua. 

 Simpulan

 Posisi persalinan pada ibu melahirkan mempunyai perbedaan bermakna antara ibu melahirkan posisi supine dan nonsupine. Pada posisi supine yang digunakan dalam penelitian adalah : sitting/duduk, squatting/ jongkok, kneeling/ berlutut. Terdapat perbedaan bermakna pada posisi kelahiran ini antara lain :
1.      Robekan perineum
Kejadian robekan perineum pada derajat 1 banyak terjadi pada posisi supine sedangkan pada posisi nonsupine  masih ada kejadian terjadi pada derajat 3 dan 4
2.      Edema vulva
Terdapat perbedaan bermakna antara melahirkan posisi supine dan nonsupine dengan kejadian edama pada vulva
3.      Kehilangan darah pada kelahiran
Lebih banyak kehilangan darah pada ibu melahirkan posisi supine daripada nonsupine
Pada posisi nonsupine/ upright juga terdapat perbedaan bermakna pengalaman antara posisi berlutut dan duduk, posisi berlutut lebih fleksibel pada saat nyeri kontraksi, karena mampu mengalihkan tekanan pada tulang punggung bagian bawah, jika pada posisi duduk derajat nyeri intrapatum lebih tinggi sehingga meningkatkan pengalaman nyeri perineum, hal ini di sebabkan karena adanya tekanan yang konstan pada dasar panggul selama kala dua dan menyebabkan edema pada jaringan. Hal ini di kombinasikan dengan penurunan kemampuan untuk menggerakkan punggung bawah dan panggul pada posisi duduk. Posisi duduk ini dengan adanya persepsi perpanjangan persalinan dibandingkan dengan posisi berlutut meskipun tidak ada perbedaan yang bermakna sehubungan lamanya kala dua.

Saran
Disarankan pada ibu yang memasuki kala 2 melahirkan dengan posisi nonsupine /upright adapun pilihan yang diberikan adalah posisi duduk,  jongkok, dan  berlutut. Ibu dianjurkan memilih  posisi berlutut  karena dapat mengurangi rasa nyeri pada kala2. Penjelasan keuntungan dan kerugian posisi pada melahirkan ini dilakukan pada saat pemeriksaan kehamilan, sehingga ibu memiliki kesiapan mental dan fisik pada saat persalinan. Bidan juga perlu diiberikan pelatihan mengenai posisi pada kalaII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar