Kamis, 02 Februari 2012

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI PERSALINAN KALA 1

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI PERSALINAN KALA 1

Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, placenta dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi servik sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi dan kekuatan teratur yang mula-mula kecil kemudian terus menerus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan servik lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu.
Dalam rangka proses persalinan tersebut maka ibu bersalin akan mengeluarkan banyak energi dan mengalami  perubahan-perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis secara alamiah.
Tahap pertama persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur sampai terjadi pembukaan lengkap Tahap ini berlangsung jauh lebih lama dari pada waktu yang diperlukan untuk tahap kedua dan ketiga. Tahap ini juga merupakan kunci kesuksesan persalinan.

A.  PERUBAHAN FISIOLOGIS PERSALINAN KALA I

1.  Perubahan pada uterus :
                  Uterus terdiri dari dua komponen fungsional utama yaitu miometrium dan serviks. Berikut ini akan dibahas tentang kedua  komponen fungsional dengan perubahan yang terjadi pada kedua komponen tersebut.
Kontraksi uterus
Kontraksi uterus bertanggungjawab terhadap penipisan dan pembukaan servik dan pengeluaran bayi dalam persalinan. Kontraksi uterus saat persalinan sangat unik karena kontraksi ini merupakan kontraksi otot yang sangat sakit. Kontraksi ini bersifat involunter yang bekerja dibawah kontrol saraf dan bersifat intermitten yang memberikan keuntungan berupa adanya periode istirahat/ relaksasi diantara dua kontraksi. Terdapat 4 perubahan fisiologis pada kontraksi uterus yaitu :
a.   Fundal Dominan atau dominasi fundus.
Kontraksi berawal dari fundus pada salah satu kornu, kemudian menyebar ke samping dan ke bawah. Kontraksi terbesar dan terlama adalah di bagian fundus.Namun pada puncak kontraksi dapat mencapai seluruh bagian uterus.
Berikut gambar yang menunjukkan dominasi fundus selama kontraksi uterus :

b.  Kontraksi dan Retraksi
      Pada awal persalinan kontraksi uterus berlangsung setiap 15 – 20 menit selam 30 detik dan diakhir kala I setiap 2 – 3 menit selama 50 – 60 detik dengan intensitas yang sangat kuat. Pada segmen atas rahim tidak berelaksasi sampai kembali ke panjang aslinya setelah kontraksi namun relative menetap pada panjang yang lebih pendek. Hal ini disebut dengan retraksi.
    
c.   Polaritas
                      Polaritas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keselarasan saraf-saraf otot yang berada pada dua kutub atau segmen uterus ketika berkontraksi. Ketika segmen atas uterus berkontraksi dengan kuat dan beretraksi maka segmen bawah uterus hanya berkontraksi sedikit dan membuka.
d.  Differensiasi atau perbedaan kontraksi uterus
      Selama persalinan aktif uterus berubah menjadi dua bagian yang berbeda  Segmen atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan maju. Segmen bawah uterus dan servik relative pasif dibanding dengan segmen atas  dan bagian ini berkembang menjadi jalan yang berdinding jauh lebih tipis untuk janin. Cincin retraksi terbentuk pada persambungan segmen bawah dan atas uterus. Segmen bawah rahim terbentuk secara bertahap ketika kehamilan bertambah tua dan kemudian menipis sekali pada saat persalinan.
      Berikut adalah gambar cincin retraksi antara segmen bawah dan atas uterus :
Perubahan Serviks
Kala I persalinan  dimulai dari munculnya kontraksi persalinan yang ditandai dengan perubahan servik secara progresif dan diakhiri dengan pembukaan servik lengkap. Kala ini dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan aktif.
Fase laten : Fase yang dimulai pada pembukaan serviks 0 dan berakhir sampai pembukaan  servik mencapai 3 cm. Pada fase ini kontraksi uterus meningkat frekuensi, durasi, dan intensitasnya dari setiap 10 – 20 menit, lama 15 – 20 detik dengan intensitas cukup menjadi 5 – 7 menit, lama 30 – 40 detik dan dengan intensitas yang kuat.
Fase aktif : Fase yang dimulai pada pembukaan serviks 4 dan berakhir sampai pembukaan  servik mencapai 10 cm. Pada fase ini kontraksi uterus menjadi efektif ditandai dengan meningkatnya frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi. Tekanan puncak kontraksi yang dihasilkan mencapai 40 – 50 mm Hg. Di akhir fase aktif kontraksi berlangsung antara 2 – 3 menit sekali, selama 60 detik dengan intensitas lebih dari 40 mmHg. Fase aktif dibedakan menjadi fase akselerasi, fase lereng maksimal dan fase deselerasi.
(1)  Fase akselerasi : Dari pembukaan servik 3 menjadi 4 cm. fase ini  merupakan fase persiapan menuju fase berikutnya.
(2)  Fase dilatasi maksimal : fase ini merupakan waktu ketika dilatasi servik meningkat dengan cepat. Dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm selama 2 jam. Normalnya pembukaan servik pada fase ini konstan yaitu 3 cm perjam untuk multipara dan 1.2 cm untuk primipara.
(3)  Fase deselerasi : merupakan akhir fase aktif dimana dilatasi servik dari 9 cm menuju pembukaan lengkap (10 cm) . dilatasi servik pada fase ini  lambat rata-rata 1 cm perjam namun pada multipara lebih cepat.
Ada 2 proses fisiologi utama yang terjadi pada servik :
(1)  Pendataran servik disebut juga penipisan servik adalah pemedekan saluran servik dari 2 cm menjadi hanya berupa muara melingkar dengan tepi hampir setiis kertas. Proses ini terjadi dari atas ke bawah sebagai hasil dari aktivitas miometrium. Serabut-serabut otot setinggi os servik internum ditarik keatas dan dipendekkan menuju segmen bawah uterus, sementara os eksternum tidak berubah.
(2) Pembukaan servik. Pembukaan terjadi sebagai akibat dari kontraksi uterus serta tekanan yang berlawanan dari kantong membran dan bagian bawah janin. Kepala janin saat fleksi akan membantu pembukaan yang efisien. Pada primigravida pembukaan didahului oleh pendataran servik , sedangkan pada multigravida pembukaan servik dapat terjadi bersamaan dengan pendataran.
Berikut adalah diagram berbagai fase dalam pembukaan serviks


                       
2.  Kardiovaskuler
Pada setiap kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk kedalam sistem vaskuler ibu. Hal ini akan meningkatkan curah jantung meningkat 10%-15%.
3.  Perubahan Tekanan Darah
Tekanan darah meningkat selama terjadi kontraksi (sistolik rata – rata naik 15 mmHg, diastolik 5 – 10 mmHg), antara kontraksi tekanan darah kembali normal pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan tekanan darah.
4.  Perubahan Metabolisme
           Selama persalinan metabolisme aerob maupun anaerob terus menerus meningkat seiring dengan kecemasan dan aktivitas otot. Peningkatan metabolisme ini ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh, nadi pernafasan, cardiac output dan kehilangan cairan.
5.  Perubahan Suhu
     Suhu tubuh akan sedikit naik (0,5 – 1 0C) selama persalinan dan segera turun setelah persalinan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan metabolisme dalam tubuh.
6.   Perubahan Nadi
           Frekuensi nadi diantara dua kontraksi lebih meningkat dari pada selama periode sesaat sebelum persalianan. Ini merupakan hasil dari metabolisme yang meningkat. 
7.  Perubahan Pernafasan
      Peningkatan aktivitas fisik dan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekwensi pernafasan. Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (pH meningkat), hipoksia dan hipokapnea (CO2 menurun)
8.  Perubahan Ginjal
     Poliuri akan terjadi selama persalinan. Ini mungkin disebabkan karena meningkatnya curah jantung selama persalinan dan meningkatnya filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal.
9.  Perubahan Gastrointestinal
     Pergerakan lambung dan absorbsi pada makanan padat sangat berkurang selama persalinan. Hal ini diperberat dengan berkurannya produksi getah lambung, menyebabkan aktifitas pencernakan hampir berhenti, dan pengsongan lambung menjadi sangat Lamban. Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. Mual dan muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir kala I.
10. Perubahan Hematologi
        Hemoglobin meningkat sampai 1.2 gram/ 100 ml selama persalinan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca salin kecuali ada perdarahan post partum.

B.  PERUBAHAN PSIKOLOGI PERSALINAN KALA I

Fase Laten : Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa kehamilannya akan segera berakhir. Namun, pada awal persalinan wanita biasanya gelisah, gugup, cemas dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman karena kontraksi. Biasanya dia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak tidur, ingin berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. Pada wanita yang dapat menyadari bahwa proses ini wajar dan alami akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Fase aktif : Saat kemajuan persalinan  sampai pada fase kecepatan maksimum rasa khawatir wanita menjadi meningkat. Kontraksi menjadi semakin kuat dan frekuensinya lebih sering sehingga wanita tidak dapat mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan menjadi lebih serius. Wanita tersebut menginginkan seseorang untuk mendampinginya karena dia merasa takut tidak mampu beradaptasi dengan kontraksinya