1. TEMUAN KEADAAN ABNORMAL DARI PARTOGRAF
1.1
DJJ
Temuan : Tanda Gawat Janin
Penilaian
dan pemeriksaan:
DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160 x/menit, mulai waspada
tanda awal gawat janin
DJJ
kurang dari 100 atau lebih dari 180 x/menit
Penatalaksanaan :
1. Baringkan miring ke kiri,
anjurkan ibu untuk menarik nafas panjang perlahan – lahan dan berhenti meneran
2. Nilai ulang DJJ setelah 5 menit:
F
Jika
DJJ normal, minta ibu kembali meneran dan pantau DJJ setelah setiap kontraksi.
Pastikan ibu tidak berbaring terlentang dan tidak menahan nafasnya saat meneran
F
Jika
DJJ abnormal, rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan
gawat darurat obstetri dan bayii baru lahir
F
Dampingi
ibu ke tempat rujukan
1.2
AIR KETUBAN
Temuan : Tanda – tanda cairan ketuban
bercampur mekoneum
Penilaian dan pemeriksaan:
Cairan
ketuban berwarna hijau (mengandung mekoneum)
Penatalaksanaan :
Nilai DJJ
Jika DJJ normal, minta ibu
kembali meneran dan pantau DJJ setelah setiap kontraksi. Pastikan ibu tidak
berbaring terlentang dan tidak menahan nafasnya saat meneran
Jika DJJ tidak normal, tangani
sebagai gawat janin (lihat di atas)
Segera
setelah kepala bayi lahir, hisap mulut bayi lalu kemudian hidungnya dengan
penghisap lender DeLee DTT atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan
bersih sebelum bahu dilahirkan
1.3
PENYUSUPAN
Temuan: CPD (Cephalo Pelvic Disproportion)
Penilaian:
Semakin besar derajat penyusupan atau tumpang tindih antar
tulang kepala semakin menunjukkan resiko CPD
Penatalaksanaan:
Apabila ada dugaan CPD maka penting untuk tetap
memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan. Lakukan tindakan pertolongan
awal yang sesuai dan rujuk ibu dengan dugaan proporsi CPD ke fasilitas
kesehatan rujukan
1.4
GARIS WASPADA DAN GARIS BERTINDAK
Temuan: Fase aktif yang memanjang, serviks kaku atau inersia uteri
hipotonik
Penilaian:
Pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada
(pembukaan kurang dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya
penyulit
Penatalaksanaan:
Persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan (RS atau
PUSKESMAS) yang memiliki kemampuan untuk menatalaksana penyulit dan gawat
darurat obstetri.
Jika pembukaan serviks telah melampaui dan berada di sebelah kanan
garis bertindak maka hal ini menunjukkan perlu dilakukan tindakan untuk
menyelesaikan persalinan. Sebaiknya, ibu harus sudah berada di tempat rujukan
sebelum garis bertindak melampaui.
1.5
PENURUNAN KEPALA
Temuan : Kepala bayi tidak turun
Penilaian
dan pemeriksaan:
Kepala bayi tidak turun
Penatalaksanaan :
Anjurkan untuk meneran sambil
jongkok atau berdiri
Jika bayi tidak lahir setelah 2
jam meneran (primigravida) atau 1 jam (multigravida), ibu dibaringkan miring ke
kiri
Rujuk ke fasilitas yang memiliki
kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ke tempat rujukan
1.6
KONTRAKSI
Temuan: Inersia uteri
Penilaian:
Kurang dari 3
kontraksi dalam waktu 10 menit, lama kontraksi kurang dari 40 detik
Penatalaksanaan:
Anjurkan
untuk mengubah posisi dan berjalan – jalan
Anjurkan untuk minum
Pecahkan ketuban jika selaput
ketuban masih utuh (gunakan ½ kocher DTT)
Stimulasi putting susu
Anjurkan ibu untuk mengosongkan
kandung kemihnya
Jika bayi tidak lahir setelah 2
jam meneran (primigravida) atau 1 jam (multigravida), segera rujuk ke fasilitas
yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru
lahir
Dampingi ibu ke tempat rujukan
Temuan: Tetania uteri
Penilaian:
Adanya his yang
terlampau kuat dan sering sehingga tidak ada relaksasi rahim (lebih dari 5
kontraksi dalam waktu 10 menit dengan intensitas yang sangat kuat)
Penatalaksanaan:
Berikan obat seperti morfin, luminal, dan sebagainya, asal janin tidak
akan lahir dalam dekat (4 – 6 jam kemudian)
Bila ada tanda – tanda obstruksi, persalinan harus segera
diselesaikan dengan seksio sesarea
Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena
janin lahir tiba – tiba dan cepat
1.7
NADI, SUHU, TEKANAN DARAH URIN
Temuan : Syok
Penilaian:
Nadi cepat, lemah (110x/menit
atau lebih)
Tekanan
darah rendah (sistolik kurang dari 90mmHg)
Pucat pasi
Berkeringat atau dingin, kulit
lembab
Nafas
cepat (lebih dari 30x/menit)
Cemas, bingung, atau tidak sadar
Produksi
urin sedikit (kurang dari 30 cc/jam)
Penatalaksanaan:
Baringkan miring ke kiri
Naikkan
kedua kaki untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
Pasang
infuse menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau
NS. Infuskan 1 L dalam 15 sampai 20 menit; jika mungkin infuskan 2 L dalam
waktu 1 jam pertama, kemudian turunkan ke 125 cc/jam.
Segera
rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat
obstetric dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ke tempat
rujukan
Temuan: Dehidrasi
Penilaian:
Perubahan
nadi (100 x/menit atau lebih)
Urin pekat
Produksi
urin sedikit (kurang dari 30 cc/jam)
Penatalaksanaan:
Anjurkan untuk minum
Nilai ulang setiap 30 menit
(menurut pedoman di partograf). Jika kondisinya tidak membaik dalam waktu satu
jam, pasang infuse menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan RL atau NS 125 cc/jam.
Segera rujuk ke fasilitas yang
memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ke tempat rujukan
Temuan: Infeksi
Penilaian:
Nadi
cepat (110 x/menit atau lebih)
Suhu lebih dari 38° C
Menggigil
Air ketuban atau cairan vagina
yang berbau
Penatalaksanaan:
Baringkan miring ke kiri
Pasang infus menggunakan jarum
diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam
Berikan ampisilin 2 gr atau
amoksisillin 2 gr per oral
Segera rujuk ke fasilitas yang
memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ke tempat rujukan
Temuan: Preeklamsia ringan
Penilaian:
Tekanan darah diastolic 90 – 110
mmHg
Proteinuria hingga 2+
Penatalaksanaan:
Nilai ulang tekanan darah setiap
15 menit (saat di antara kontraksi atau meneran)
Jika tekanan darah 110 mmHg atau
lebih, pasang infus menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan RL atau NS 125 cc/jam
Baringkan miring ke kiri
Lihat penatalaksanaan
preeklampsia berat
Temuan: Preeklamsia berat atau eklamsia
Penilaian:
Tekanan darah diastolic 110 mmHg
atau lebih
Tekanan darah diastolic 90 mmHg
atau lebih dengan kejang
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Kejang (eklampsia)
Penatalaksanaan:
Baringkan miring ke kiri
Pasang infuse dengan menggunakan
jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam
Berikan dosis awal 4 gr MgSO4
50%, 10 gr
(5 gr IM pada masing – masing bokong)
(5 gr IM pada masing – masing bokong)
Segera rujuk ke fasilitas yang
memiliki kemampuan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ke tempat rujukan