Kamis, 03 Mei 2012

Komplikasi Dan Penyulit Persalinan

1.    TEMUAN KEADAAN ABNORMAL DARI PARTOGRAF
1.1       DJJ
Temuan    : Tanda Gawat Janin
Penilaian dan pemeriksaan:
*   DJJ kurang dari 120  atau lebih dari 160 x/menit, mulai waspada tanda awal gawat janin
*   DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 x/menit
Penatalaksanaan :
1.      Baringkan miring ke kiri, anjurkan ibu untuk menarik nafas panjang perlahan – lahan dan berhenti meneran
2.      Nilai ulang DJJ setelah 5 menit:
F Jika DJJ normal, minta ibu kembali meneran dan pantau DJJ setelah setiap kontraksi. Pastikan ibu tidak berbaring terlentang dan tidak menahan nafasnya saat meneran
F Jika DJJ abnormal, rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan bayii baru lahir
F Dampingi ibu ke tempat rujukan

1.2       AIR KETUBAN
Temuan          : Tanda – tanda cairan ketuban bercampur mekoneum
      Penilaian dan pemeriksaan:
*      Cairan ketuban berwarna hijau (mengandung mekoneum)
Penatalaksanaan       :
*   Nilai DJJ
*   Jika DJJ normal, minta ibu kembali meneran dan pantau DJJ setelah setiap kontraksi. Pastikan ibu tidak berbaring terlentang dan tidak menahan nafasnya saat meneran
*   Jika DJJ tidak normal, tangani sebagai gawat janin (lihat di atas)
Segera setelah kepala bayi lahir, hisap mulut bayi lalu kemudian hidungnya dengan penghisap lender DeLee DTT atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih sebelum bahu dilahirkan
                                                                                    
1.3       PENYUSUPAN
Temuan: CPD (Cephalo Pelvic Disproportion)
Penilaian:
Semakin besar derajat penyusupan atau tumpang tindih antar tulang kepala semakin menunjukkan resiko CPD
Penatalaksanaan:
Apabila ada dugaan CPD maka penting untuk tetap memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan. Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu dengan dugaan proporsi CPD ke fasilitas kesehatan rujukan
1.4       GARIS WASPADA DAN GARIS BERTINDAK
Temuan: Fase aktif yang memanjang, serviks kaku atau inersia uteri                         hipotonik
Penilaian:
Pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit
Penatalaksanaan:
Persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan (RS atau PUSKESMAS) yang memiliki kemampuan untuk menatalaksana penyulit dan gawat darurat obstetri.
Jika pembukaan serviks telah melampaui dan berada di sebelah kanan garis bertindak maka hal ini menunjukkan perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan. Sebaiknya, ibu harus sudah berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak melampaui.

1.5       PENURUNAN KEPALA
Temuan    : Kepala bayi tidak turun
Penilaian dan pemeriksaan:
*   Kepala bayi tidak turun
Penatalaksanaan            :
*     Anjurkan untuk meneran sambil jongkok atau berdiri
*     Jika bayi tidak lahir setelah 2 jam meneran (primigravida) atau 1 jam (multigravida), ibu dibaringkan miring ke kiri
*     Rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir
*     Dampingi ibu ke tempat rujukan
1.6       KONTRAKSI
Temuan: Inersia uteri
Penilaian:
Kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit, lama kontraksi kurang dari 40 detik
Penatalaksanaan:
*   Anjurkan untuk mengubah posisi dan berjalan – jalan
*   Anjurkan untuk minum
*   Pecahkan ketuban jika selaput ketuban masih utuh (gunakan ½ kocher DTT)
*   Stimulasi putting susu
*   Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
*   Jika bayi tidak lahir setelah 2 jam meneran (primigravida) atau 1 jam (multigravida), segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
*   Dampingi ibu ke tempat rujukan

Temuan: Tetania uteri
Penilaian:
Adanya his yang terlampau kuat dan sering sehingga tidak ada relaksasi rahim (lebih dari 5 kontraksi dalam waktu 10 menit dengan intensitas yang sangat kuat)
Penatalaksanaan:
*      Berikan obat seperti morfin, luminal, dan sebagainya, asal janin tidak akan lahir dalam dekat (4 – 6 jam kemudian)
*      Bila ada tanda – tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan seksio sesarea
*      Pada partus presipitatus tidak banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba – tiba dan cepat

1.7       NADI, SUHU, TEKANAN DARAH URIN
Temuan : Syok
Penilaian:
*   Nadi cepat, lemah (110x/menit atau lebih)
*   Tekanan darah rendah (sistolik kurang dari 90mmHg)
*   Pucat pasi
*   Berkeringat atau dingin, kulit lembab
*   Nafas cepat (lebih dari 30x/menit)
*   Cemas, bingung, atau tidak sadar
*   Produksi urin sedikit (kurang dari 30 cc/jam)
Penatalaksanaan:
*   Baringkan miring ke kiri
*   Naikkan kedua kaki untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
*   Pasang infuse menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS. Infuskan 1 L dalam 15 sampai 20 menit; jika mungkin infuskan 2 L dalam waktu 1 jam pertama, kemudian turunkan ke 125 cc/jam.
*   Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
*   Dampingi ibu ke tempat rujukan 

Temuan: Dehidrasi
Penilaian:
*   Perubahan nadi (100 x/menit atau lebih)
*   Urin pekat
*   Produksi urin sedikit (kurang dari 30 cc/jam)
Penatalaksanaan:
*   Anjurkan untuk minum
*   Nilai ulang setiap 30 menit (menurut pedoman di partograf). Jika kondisinya tidak membaik dalam waktu satu jam, pasang infuse menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam.
*   Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
*   Dampingi ibu ke tempat rujukan

Temuan: Infeksi
Penilaian:
*   Nadi cepat (110 x/menit atau lebih)
*   Suhu lebih dari 38° C
*   Menggigil
*   Air ketuban atau cairan vagina yang berbau
Penatalaksanaan:
*   Baringkan miring ke kiri
*   Pasang infus menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam
*   Berikan ampisilin 2 gr atau amoksisillin 2 gr per oral
*   Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir
*   Dampingi ibu ke tempat rujukan

Temuan: Preeklamsia ringan
  Penilaian:
*   Tekanan darah diastolic 90 – 110 mmHg
*   Proteinuria hingga 2+
Penatalaksanaan:
*   Nilai ulang tekanan darah setiap 15 menit (saat di antara kontraksi atau meneran)
*   Jika tekanan darah 110 mmHg atau lebih, pasang infus menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam
*   Baringkan miring ke kiri
*   Lihat penatalaksanaan preeklampsia berat

Temuan: Preeklamsia berat atau eklamsia
Penilaian:
*   Tekanan darah diastolic 110 mmHg atau lebih
*   Tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih dengan kejang
*   Nyeri kepala
*   Gangguan penglihatan
*   Kejang (eklampsia)
Penatalaksanaan:
*   Baringkan miring ke kiri
*   Pasang infuse dengan menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau NS 125 cc/jam
*   Berikan dosis awal 4 gr MgSO4 50%, 10 gr
(5 gr IM pada masing – masing bokong)
*   Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir
*   Dampingi ibu ke tempat rujukan